Rabu, 07 Juni 2017

KONTRUKSI MASALAH “BUDAYA SALAT JAMA’AH MAHASISWA”



Nama              : Fikri Gopari
NIM                : 1503016145
Faklutas         : FITK
Kelas               : PAI 2 D

TOPIK : “BUDAYA SALAT JAMA’AH MAHASISWA”
KONTRUKSI MASALAH
“kurangnya kedisiplinan salat jama’ah bagi “mahasiswa”
Pembicaraan tentang salat jama’ah dan mahasiswa sepertinya membicarakan tentang dua hal yang saling bertolak belakang. Pada satu sisi, salat jama’ah di nilai sebagai suatu bentuk ibadah yang memiliki banyak manfaat. Diantaranya, pahala yang di dapatkan lebih banyak dari pada salat sendiri. Sebagaimana sabda Nabi muhammad yang artinya, “ salat jama’ah lebih utama dari pada salat sendiri dengan pahala 27 derajat”. Dan masih banyak manfaat yang bisa kita dapatkan ketika kita melaksanakan salat jama’ah. Salat jama’ah juga merupakan keharusan yang harus dilakukan oleh setiap mahasiswa ketika tidak ada jam perkuliahan, dengan tujuan melatih mahasiswa supaya terbisa salat tepat waktu dan berjama’ah di masjid.
Pada sisi lain, di seputar lingkungan kampus, setiap hari ketika waktu salat dzuhur atau ashar tiba, tidak sedikit mahasiswa yang tetap nongkrong di kantin, barmain facebook di depan perpus, sibuk mengerjakan tugas dan kegiatan-kegiatan lainnya. Padahal mahasiswa di pandang sebagai orang yang memiliki ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu umum. Apakah mereka tidak mengetahui manfaat dan keutamaan sholat jama’ah atau memang mereka sengaja meninggalkannya.
Berdasarkan pendangan diatas, sesungguhnya antara salat jama’ah dan mahasiswa merupakan dua hal yang bertolak belakang. Jika salat jama’ah adalah ibadah yang banyak memberikan manfaat dan sangat di anjurkan untuk mahasiswa yang tidak ada jam perkuliahan. Sebaliknya setiap hari ketika waktu sholat tiba banyak mahasiswa yang tetap meneruskan kegiatannya. Mungkin karena alasan itulah kita jarang melihat penuhnya tempat atau shaf barisan sholat di masjid Al-Fitrah kampus 2 UIN Walisongo. Dalam realitanya pemanfaat masjid sebagai sarana ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah belum di manfaatkan secara maksimal oleh mahasiswa.  Sejauh ini juga belum ada tindakan dari pihak kampus untuk menangani masalah ini, padahal pendidikan bukan hanya menjadikan mahasiswa pintar tetapi juga berakhlak. Apabila hal ini terus terjadi mungkin saja akan membahayakan lebel UIN itu sendiri sebagai Universitas Islam Negeri. Kenapa ?, karena sudah barang tentu pendidikan dan pembelajaran di UIN banyak belajar tentang agama, namun kenyataanya bertolak belakang dengan kejadian yang ada.


Oleh karena itu, masalah utama dalam penelitian ini:
Pertama :
Tingkat kesadaran mahasiswa dalam melaksanakan salat jama’ah.
BAGAIMANAKAH TINGKAT KEDISIPLINAN MAHASISWA DALAM MELAKSANAKAN SALAT JAMA’AH ?





















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERAN MAHASISWA DALAM MENCARI SOLUSI PENGEMBANGAN

PERAN MAHASISWA DALAM MENCARI SOLUSI PENGEMBANGAN BUDAYA JAWA MAKALAH Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah : Islam dan B...